Setelah sekian lama berdiri, akhirnya pada 17 September 2018, jejaring sosial Path mengumumkan bahwa mereka secepatnya akan berhenti beroperasi. Tentu saja kabar ini membuat banyak pengguna dan mantan penggunannya kaget, terutama yang berada di Indonesia. Sebab Path pernah menjadi salah satu jejaring sosial kesayangan di Indonesia. Sehingga tidak heran banyak pengguna Path di tanah air yang merasa terpukul dengan berita ini.
Namun berita tutupnya jejaring sosial rupanya tidak terjadi satu kali ini saja. Banyak berita mengenai tutupnya jejaring sosial populer yang membuat kalangan netizen geger. Oleh karena itu rasanya tidak salah untuk bernostalgia dengan berita-berita lama, dan berikut adalah ulasan mengenai 6 sosial media populer yang memutuskan tutup.
- Sosial Media Populer Tutup
1. Path
Path merupakan salah satu jejaring sosial yang mulai eksis sejak tahun 2010 silam. Bahkan Path sempat menjadi jejaring sosial favorit bagi beberapa kalangan di seluruh dunia. Namun sayang setelah 8 tahun berdiri, jejaring sosial ini akhirnya menyerah dengan mengumumkan pemberhentian operasi atau tutup pada 17 September 2018.
Berlanjut pada tanggal 1 Oktober 2018 pengguna tidak bisa lagi mengunduh atau memperbaharui aplikasi Path mereka di platform iOS maupun Android. Pada tanggal 18 Oktober 2018 barulah pihak Path akan menghentikan akses ke platform mereka. Dan finalnya, tertanggal 11 November 2018 customer service Path juga bakal ditutup. Ucapan perpisahan dan selamat tinggal ini sudah diumumkan oleh Path secara langsung melalui laman resmi Path.com dengan pop-up pengumumamnya pada aplikasi. Tidak berselang lama, berita ini menyebar luas melalui berbagai media di dunia.
*Baca juga: Inilah 5 Perusahaan Besar yang Bangkrut Tanpa Terduga
Pihak Path juga sempat menyebutkan bahwa mereka senang telah tertawa dan menangis bersama pengguna. Penyebab Path tutup tidak diketahui, namun beberapa orang menyimpulkan tutupnya Path dikarenakan masalah finansial perusahaan yang semakin memburuk. Dan juga rumornya, Path akan diakuisisi oleh KakaoTalk.
2. Friendster
Friendster disebut-sebut sebagai salah satu pencetus jejaring sosial di dunia. Platform ini didirikan pada tahun 2002 silam oleh Jonathan Abrams. Kehadiran Friendster bahkan lebih dulu ketimbang berdirinya Facebook. Namun sayangnya, jejaring sosial besutan Jonathan Abrams ini memiliki kendala pada teknologi. Sehingga beberapa tahun kemudian, Facebook berhasil merebut pangsa pasar milik Friendster.
Sebelum Facebook muncul, Friendster awalnya ingin menambahkan fitur news feed untuk lingkungan kampus atau layanan yang dinamakan “Friendster College”. Mereka juga rencananya bakal menciptakan tools Friendster Social Graph, serta membuat platform untuk berbagi playlist music pada tahun 2004. Namun sayangnya, rencana tersebut sampai sekarang tidak kunjung terealisasikan.
Setelah terlibat akuisisi dengan Facebook mengenai hak paten, kondisi Friendster semakin terpuruk. Diambang kebangkrutannya Friendster dibeli oleh MOL Global pada tahun 2009 silam. Pada saat itu, jejaring sosial ini memiliki pengguna yang tidak sedikit bahkan menyentuh angka total 115 juta pengguna pada saat masa akuisisi. Cerita akhirnya, Friendster telah resmi tutup pada tanggal 31 Mei 2011.
3. Myspace
MySpace merupakan salah satu jejaring sosial paling populer di Amerika Serikat pada tahun 2006an yang didirikan oleh perusahaan News Digital Media milik News Corporation. Jejaring sosial ini dulunya banyak digunakan oleh para musisi untuk mempromosikan karya-karyanya. Kehancuran jejaring sosial ini dimulai pada era munculnya Facebook dan Twitter serta kehadiran Youtube.
Waktu diambang kebangkrutannya, pada tahun 2011 MySpace diakuisisi oleh Spesific Media, dan salah satu investor perusahaan tersebut adalah Justin Timberlake. Di bawah naungan Spesific Media, MySpace tidak lagi menggunakan S besar melainkan diubah menjadi huruf kecil, yaitu Myspace. Adapun selain mejadi investor, Justin Timberlake juga menjabat sebagai direktur tim kreatif. Pada awalnya Justin Timberlake berharap agar Myspace dapat menjadi sosial media yang fokus pada musik untuk mendekatkan idola dan penggemarnya. Kemudian setelah beberapa waktu, Myspace dirasa tidak mengalami perkembangan hingga pada tahun 2015 silam Justin memutuskan untuk menjual saham Myspace.
*Baca juga: Bangkrut? Pelajari Kesalahan-Kesalahan Yahoo
4. Yahoo Messenger
Yahoo Messenger didirikan pada tahun 80an, dan menjadi salah satu jejaring sosial yang cukup populer pada saat itu. Kemunduran Yahoo Messenger atau YM dimulai pada saat lahirnya Friendster, makin terpuruk setelah diluncurkannya Facebook.
Kehadiran jejaring sosial tersebut membuat pengguna YM semakin menurun, bahkan banyak orang yang beranggapan kalau Yahoo terlalu lambat berinovasi sehingga mereka semakin jauh tertinggal. Bukan hanya YM saja yang ditutup, kini perusahaan Yahoo pun dapat dikatakan telah mengalami kebangkrutan.
5. Mig33
Diluncurkan pada tahun 2005, membuat jejaring sosial ini cukup digandrungi kalangan remaja pada saat itu. Mig33 berhasil menjaring lebih dari 50 juta pengguna di Indonesia yang sudah tentu membuat media sosial ini tidak diragukan lagi di era tersebut. Hal itu juga secara tidak langsung mengartikan bahwa Mig33 pernah berjaya di waktu silam.
Namun karena alasan yang kurang jelas, beberapa tahun setelah berdirinya aplikasi ini memilih tutup dan mengubah konsep mereka sebagai sebuah platform hiburan sosial, chat, konten dan blogging yang difokuskan bagi negara-negara berkembang. Nama aplikasi Mig33 pun berubah menjadi Migme.
6. AOL Instant Messenger
AOL Instant Messenger (AIM) menjadi salah satu pesaing dari Yahoo Messenger di era 90an, dan cukup populer pada saat itu. Namun seiring berjalannya waktu dan bertumbuhnya layanan chatting dan jejaring sosial dari perusahaan raksasa seperti Google dan Facebook, akhirnya perlahan-lahan membuat AIM kehilangan popularitasnya.
Pada bulan Oktober 2017 silam, pihak AIM mengumumkan bahwasanya mereka akan menghentikan layanan pada 15 Desember 2017 silam. Sedangkan Oath selaku perusahaan yang menaungi AIM tidak memberikan alasan kuat mengapa mereka memutuskan menghentikan pengoperasian. Namun hal tersebut diduga karena jumlah pengguna semakin menurun, sementara perusahaan butuh biaya tinggi untuk membayar karyawan serta untuk memelihara insfrastruktur agar AIM tetap dapat berjalan.
*Baca juga: Yuk Belajar Dari Kegagalan Nokia dan BlackBerry
***
Perlu diketahui, Indoworx tidak hanya menyajikan informasi-informasi bermanfaat saja, tapi kami juga menyediakan keperluan hosting, domain, SSL, dan lain sebagainya yang tentunya akan sangat membantu untuk kinerja website anda. Jika anda berminat, maka bisa langsung buka di beranda website kami, yaitu Indoworx.com. Sekaligus jangan lupa untuk mengunjungi zonakuota.com untuk membeli pulsa dan kuota secara online.
-R.S.A-