Komputer dan mesin tik merupakan contoh diantara banyaknya teknologi yang diciptakan untuk memudahkan manusia dalam beraktifitas masalah pekerjaan. Terlebih mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dokumen, surat-menyurat, dan lain sebagainya.
Berbicara mengenai dokumen, surat-menyurat, dan semua hal yang berkaitan dengan pengolah kata pasti tidak lepas peranannya dengan papan ketik atau keyboard. Keyboard tentu saja adalah perangkat yang digunakan untuk menulis huruf per huruf hingga akhirnya menjadi kumpulan kata dan terciptalah berbagai dokumen.
Namun ada hal menarik dari papan ketik atau keyboard yang terdapat pada komputer dan mesin tik, yakni mengapa keyboard komputer tidak menggunakan sususan huruf ABCDE saja untuk memudahkan pengguna dalam mengetik. Tapi justru menggunakan susunan huruf QWERTY yang bisa dibilang sulit jika belum terbiasa. Penggunaan huruf QWERTY pada mesin tik dan komputer ternyata ada sejarahnya dan terbilang menarik. Maka dari itu, berikut ini adalah ulasannya.
Sejarah Keyboard QWERTY
Mesin tik atau mesin ketik merupakan salah satu teknologi pengolah kata yang diluncurkan pertama kali dan juga dianggap sebagai cikal bakal dari perangkat komputer. Mesin ketik sendiri pertama kali diciptakan dan ditemukan oleh Christopher Latham Sholes dan ciptaannya laku secara komersil di pasaran. Sebelum Sholes, sebenarnya sempat ada nama Henry Mill dan William Justin Burt yang disebut-sebut sebagai pencipta mesin ketik. Namun sayangnya, mesin ketik yang mereka buat tidak sempurna dan bahkan mesin ketik tersebut bekerja lebih lama dibandingkan saat menulis menggunakan tangan. Oleh sebab itu, tidak heran jika mesin ketik buatan Bury dan Mill tidak laku di pasaran.
*Baca juga: Sejarah Powerbank, Teknologi Penyimpan Daya Paling Efektif
Mesin ketik yang tidak sempurna itu kemudian berhasil dikembangkan oleh Christopher Latham Sholes dan dua rekannya. Melihat keberhasilan mekanisnya membuat perusahaan E. Remington and Sons membeli serta mematenkan teknologi tersebut. Beberapa waktu setelah itu, mesin ketik buatan Sholes akhirnya banyak digunakan para bangsawan, penulis profesional, dan para pekerja kantoran.
Keyboard Komputer Menggunakan QWERTY
Adapun pada awalnya mesin ketik diciptakan menggunakan keyboard ABCDE. Normal saja, layaknya urutan alphabet yang kita kenal. Namun susunan huruf ABCDE membuat para juru ketik bisa mengetik terlalu cepat sehingga membuat mesin ini mengalami masalah pada waktu itu. Mesin ketik yang diciptakan Sholes sering mengalami kegagalan mekanik dan mengalami kendala macet saat ditekan.
Sholes menampung semua masalah atas temuannya dan berusaha mencari solusi yang tepat. Atas saran dari rekannya, Sholes memutuskan mengacak-acak susunan huruf pada keyboard mesin ketik temuannya. Lalu terciptalah susunan huruf yang ada di smartphone, laptop dan pc anda. Yaitu susunan huruf QWERTYUIOP dan seterusnya.
Bagi Sholes, susunan huruf QWERTY adalah susunan huruf yang paling sulit dan rumit. Guna mengurangi kecepatan juru ketik dalam mengetik. Tujuannya jelas, dengan melambatnya juru ketik dalam mengetik, maka kegagalan mekanik mungkin tidak akan terjadi lagi.
Susunan pada mesin ketik itulah yang akhirnya diturunkan pada keyboard komputer, dan susunan huruf QWERTY diresmikan sebagai keyboard standar ISO (Inernational Standar Organization) pada tahun 1973.
Pertanyaannya, pernahkah mengira jikalau keyboard yang ada di smartphone dan laptop anda adalah hasil acakan/ sembarang dari orang jenius Christopher Latham Sholes yang pusing memikirkan solusi atas masalah pada mesin ketik temuannya.
*Baca juga: Begini Sejarah Panjang Perkembangan Komputer Dari Generasi ke Generasi
Itulah sejarah awal perubahan keyboard ABCDE ke QWERTY, dan susunan huruf QWERTY bertahan hingga sekarang.
Susunan Huruf Keyboard Selain QWERTY
Selain susunan huruf QWERTY dari hasil pemikiran Sholes, sebenarnya masih ada susunan huruf lain yang dikenal dengan ASK (American Simplified Keyboard) dan umum disebut susunan huruf DVORAK. Keyboard DVORAK.
Menurut hasil riset penelitian mengatakan bahwa susunan huruf DVORAK berpotensi membuat kita mengetik lebih cepat dan efisien. Namun karena DVORAK hadir terlambat dibanding QWERTY, maka susunan huruf DVORAK tidak dijadikan sebagai standar ISO.
Mereka juga tidak ingin mengganti susunan huruf QWERTY menjadi DVORAK, karena tidak ingin menanggung risiko yang akan terjadi jika QWERTY diganti menjadi DVORAK. Karena pada dasarnya, manusia adalah mahkluk yang setia dengan kebiasaan. Ini merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia
Seperti yang dilansir di dhammacitta.org, Robert L. Goldberg, profesor di Universitas California juga mengatakan tentang kebiasaan. “Kita sudah terbiasa dengan keyboard QWERTY dan itu sebabnya desain seperti itu terus dipertahankan,” Ujarnya.
Begitulah, sejarah awal susunan huruf ABCDE diganti menjadi QWERTY pada keyboard mesin ketik dan diterapkan hingga hari ini pada keyboard smartphones, pc, dan laptop anda.
*Baca juga: Modern? 5 Penemuan Penting yang Merubah Kehidupan Manusia
***
Perlu diketahui, Indoworx tidak hanya menyajikan informasi-informasi bermanfaat saja, tapi kami juga menyediakan keperluan hosting, domain, SSL, dan lain sebagainya yang tentunya akan sangat membantu untuk kinerja website anda. Jika anda berminat, maka bisa langsung buka di beranda website kami, yaitu Indoworx.com. Sekaligus jangan lupa untuk mengunjungi zonakuota.com untuk membeli pulsa dan kuota secara online.
-R.S.A-