Terlepas dari kecil maupun besar, setiap perusahaan mungkin saja pernah mengalami masa-masa kejayaan yang membuat namanya menjadi besar namun pada akhirnya justru bangkrut tanpa terduga. Kebangkrutan-kebangkrutan tersebut biasanya disebabkan oleh berbagai hal, seperti kurangnya inovasi, lemahnya sumber daya manusia, hingga kekurangan teknologi mempuni. Faktor-faktor itu kemudian melatarbelakangi banyak kompetitor yang memiliki aspek tersebut justru memenangi persaingan pasar dan malah menjatuhkan perusahaan sejenis yang bahkan lebih dulu berdiri. Contoh kasusnya seperti kehadiran Google yang membawa sejuta inovasi dan tanpa disadari membuat perusahaan saingannya—Yahoo—terpuruk bahkan bangkrut.
Namun tidak hanya itu saja, banyak perusahaan besar di penjuru dunia yang ternyata bangkrut tanpa pernah terduga sebelumnya. Oleh sebab itu, berikut ini adalah ulasan lengkap mengenai 5 perusahaan besar yang bangkrut tanpa pernah diduga sebelumnya.
- Perusahaan Besar Bangkrut
1. Nokia
Nokia merupakan salah satu perusahaan teknologi yang berperan besar dalam kebangkitan komunikasi digital melalui ponsel. Nokia juga pernah menjadi pemuncak pasar dalam penjualan ponsel di seluruh dunia. Waktu dulu, tidak ada pabrikan yang dapat menandingi fitur-fitur yang disediakan Nokia baik itu fitur game, radio, pemutar musik, bahkan ponsel berkamera pun rupanya dipelopori oleh Nokia. Perusahaan ini bersama Corporation-nya, merupakan produsen peralatan telekomunikasi yang berpusat di Finlandia dan produknya paling diminati pada era 2000an. Nokia memproduksi ponsel mencakup seluruh pasar dan protokol utama, termasuk GSM, CDMA, dan W-CDMA (UMTS).
Namun sayangnya, keterlambatan Nokia dalam mengeluarkan inovasi akhirnya membuat pabrikan ponsel ‘sejuta umat’ ini tertinggal jauh dibandingkan dengan para pesaing seperti Samsung dengan Android serta iPhone dengan iOS miliknya. Sementara Nokia masih tidak mengembangkan sistem operasinya dan tetap bertahan dengan Symbian.
*Baca juga: Bangkrut? Pelajari Kesalahan-Kesalahan Yahoo
Keterlambatan tersebut akhirnya memunculkan buntut yang panjang bahkan Nokia sendiri tidak dapat mengantisipasinya, meskipun setelah itu Nokia memilih berpindah sistem operasi menjadi Microsoft. Keputusan tersebut akhirnya justru membuat nama Nokia mulai meredup di pasaran. Harga jual saham juga mulai jatuh. Di ambang kebangkrutannya, Nokia memutuskan menjual brand miliknya kepada Microsoft pada bulan April 2014 silam.
2. Sony Ericsson
Sama halnya dengan Nokia, Sony ericsson juga merupakan sebuah perusahaan ponsel gabungan yang didirikan oleh Sony (Jepang) dan Ericsson (Swedia) pada tahun 2001 silam. Perusahaan ini memasarkan ponsel ke seluruh dunia termasuk Indonesia yang juga memiliki banyak peminatnya. Ponsel ber-merk Sony ericsson pernah populer pada masanya, namun ketika pabrikan Sony memilih memisahkan diri maka ketenaran produk ini mulai menurun.
Perangkat andalan Sony seperti cybershot, walkman, dan xperia juga tidak dapat mengembalikan brand ini ke puncak pasar. Terlebih dari kemajuan teknologi Sony juga sudah tertinggal jauh dari para kompetitornya. Jika dulu Sony terkenal dengan kejernihan kualitas kameranya, maka sekarang Samsung lebih dikenal dengan kekuatan teknologi pada kameranya.
3. Kodak
Kodak merupakan perusahaan yang pertama kali menemukan film gulung dan fotografi. Sementara, George Eastman merupakan sosok yang mendirikan perusahaan tersebut. Nama Kodak sendiri diambil dari keidentikan kamera dan fotografi. Perusahaan ini pertama kali memperkenalkan kamera sederhana pada tahun 1888. Selama lebih dari 1 abad, Kodak berhasil memonopoli pasar penjualan kamera.
*Baca juga: Sukses? Inilah Latar Belakang Pendidikan Pegiat Startup di Indonesia
Sayangnya, perkembangan zaman membuat perusahaan ini lambat berinovasi. Perusahaan kamera lain menciptakan kamera digital, Kodak tetap bertahan dengan kamera sederhananya. Keterlambatan tersebut kemudian menjadi kemelut di kubu perusahaan Kodak. Setelah berdiri sedemikian lama, Kodak akhirnya menyatakan kebangkrutannya pada tahun 2012 lalu.
4. Panasonic
Panasonic merupakan salah satu perusahaan digital yang banyak menelurkan teknologi rumah tangga seperti kulkas, televisi, mesin cuci dan lain sebagainya. Panasonic berpusat di Jepang, perusahaan ini didirikan oleh Konosuke Matsushita pada tahun 1918, dan berhasil sukses hingga puluhan tahun lamanya.
Namun perkembangan teknologi juga melahirkan banyak produsen baru yang sekaligus menjadi saingan dari Panasonic. Oleh sebab itu, dengan alasan lemahnya ekonomi dunia dan melemahnya daya beli masyarakat yang menyebabkan penjualan produk menurun drastis, Panasonic akhirnya mengakui kalah bersaing dengan produk-produk pendatang dari China. Bahkan pada tahun 2015 silam, 13 perusahaan Panasonic di Indonesia resmi ditutup.
5. My Space
MySpace merupakan salah satu jejaring sosial paling populer di Amerika Serikat pada tahun 2006an yang didirikan oleh perusahaan News Digital Media milik News Corporation. Jejaring sosial ini dulunya banyak digunakan oleh para musisi untuk mempromosikan karya-karyanya. Kehancuran jejaring sosial ini dimulai pada era munculnya Facebook dan Twitter serta kehadiran Youtube.
Waktu diambang kebangkrutannya, pada tahun 2011 MySpace diakuisisi oleh Spesific Media, dan salah satu investor perusahaan tersebut adalah Justin Timberlake. Di bawah naungan Spesific Media, MySpace tidak lagi menggunakan S besar melainkan diubah menjadi huruf kecil, yaitu Myspace. Adapun selain mejadi investor, Justin Timberlake juga menjabat sebagai direktur tim kreatif . Pada awalnya Justin Timberlake berharap agar Myspace dapat menjadi sosial media yang fokus pada musik untuk mendekatkan idola dan penggemarnya. Kemudian setelah beberapa waktu, Myspace dirasa tidak mengalami perkembangan hingga pada tahun 2015 silam Justin memutuskan untuk menjual saham Myspace.
*Baca juga: Yuk Belajar Dari Kegagalan Nokia dan BlackBerry
***
Perlu diketahui, Indoworx tidak hanya menyajikan informasi-informasi bermanfaat saja, tapi kami juga menyediakan keperluan hosting, domain, SSL, dan lain sebagainya yang tentunya akan sangat membantu untuk kinerja website anda. Jika anda berminat, maka bisa langsung buka di beranda website kami, yaitu Indoworx.com. Sekaligus jangan lupa untuk mengunjungi zonakuota.com untuk membeli pulsa dan kuota secara online.
-R.S.A-