Bangkrut? Pelajari Kesalahan-Kesalahan Yahoo
Yahoo merupakan salah satu perusahaan digital yang dulu sempat merasakan masa-masa keemasan bersama Yahoo Messanger atau YM, yang merupakan fitur chatting besutan perusahaan ini dan dulu sempat populer di kalangan anak muda. Tidak berhenti sampai disana, Yahoo kembali melebarkan sayap dengan meluncurkan mesin pencari website sekitaran tahun 1994an, dan layanan email, hingga kumpulan berita online. Yahoo menjadi perusahaan digital tersukses pada saat itu, banyak pengguna menggunakan fitur-fitur Yahoo untuk membuat email, mencari informasi, hingga berkomunikasi.
Perkembangan teknologi yang begitu pesar akhirnya melahirkan banyak perusahaan sejenis, salah satunya adalah Google. Kehadiran Google dengan sejuta inovasinya membuat Yahoo merasa tersaingi dan kalah populer di kemudian hari. Perkembangan Google pada akhirnya membuat Yahoo menyerah dan dikabarkan bangkrut. Segala aset dan fasilitas perusahaan dijual oleh pimpinannya dengan dalih agar brand Yahoo tetap hidup meskipun di bawah naungan perusahaan lain.
Setelah lama berjuang, akhirnya pada tanggal 13 Juni 2017 silam, Yahoo secara resmi sudah dijual ke sebuah perusahaan operator seluler asal Amerika bernama Verizon dengan harga hampir mencapai Rp 60 triliun. Meskipun terbilang murah, namun menjual adalah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan Yahoo. Pembelian Yahoo juga sempat mengalami penawaran harga yang cukup berbelit, pasalnya situs ini telah mengalami peretasan sampai ratusan juta akun. Hingga akhirnya, kurang lebih Rp 60 triliun merupakan kesepakatan akhir.
Tanda-tanda kebangkrutan Yahoo dimulai pada tahun 2008 hingga tahun 2015, karena disebabkan nilai penjualan Yahoo mengalami penurunan pada waktu itu. Masalahnya adalah perusahaan tidak bisa mengantisipasinya. Terlebih berbagai bidang termasuk iklan sudah dikuasai Google dan aplikasi media sosial lainnya. Akhirnya pendapatan perusahaan menurun hari demi hari. Jajaran petinggi Yahoo mengaku tidak dapat mengantisipasinya lagi, hingga akhirnya perusahaan yang berdiri sejak lama ini menyatakan bangkrut.
Kabar kebangkrutan tersebut juga menjadi bayangan yang ditakuti semua karyawan. Terbukti Yahoo terpaksa memecat 15% karyawannya atau sekitar 2.100 orang saat mereka bangkrut. CEO Yahoo pada saat itu, Marissa Mayer pun juga ikut menerima pemecatan, namun dirinya masih menerima pesangon mencapai US$ 186 juta.
Marissa Mayer juga sempat menulis surat pribadi yang berisi bahwa penjualan Yahoo ini adalah cara terakhir untuk mempertahankan Yahoo agar tetap hidup. Ia juga berujar bahwa Yahoo akan terus berkembang dengan skala yang lebih besar bersama Verizon dan AOL.
- Kesalahan-Kesalahan Yahoo
Ada beberapa penyebab yang membuat Yahoo kalah bersaing dari kompetitornya, terutama Google yang teknologi dan inovasinya mengalahkan keeksisan Yahoo. Berikut adalah penyebab-penyebabnya.
1. Tidak Mempunyai Situs Peramban Atau Browser
Sebagai mesin pencari terbesar di era 90an, Yahoo ternyata tidak pernah memiliki situs peramban atau browser sendiri. Mereka justru lebih senang bekerjasama dengan browser pihak lain misalnya Bing dan Mozilla. Pada tahun 2012, Yahoo memang pernah meluncurkan fitur bernama Axis. Namun Axis bukanlah browser murni, melainkan berstatus ekstensi, add-ons atau plugin yang tidak bisa berdiri sendiri dan tetap mengandalkan browser lain.
Hal itu kemudian sangat besar pengaruhnya pada penurunan pemakaian mesin pencari. Tanpa memiliki browser sendiri, mesin pencari Yahoo akhirnya mulai ditinggalkan oleh pengguna internet. Sedangkan Google pada tahun 2008 meluncurkan browser sendiri yakni Chrome. Dan browser tersebut menerapkan mesin pencari bawaan yang digunakan adalah Google Search.
*Baca juga: Yuk Belajar Dari Kegagalan Nokia dan BlackBerry
2. Penutupan Geocities Pada Tahun 2009
Tepatnya pada tahun 1999, Yahoo untuk yang pertama kali memiliki layanan penyedia hosting gratis berbasis penyimpanan data seperti Blog atau website yang bernama Geocities. Layanan ini layaknya seperti Blogger dan WordPress pada saat itu. Sayangnya tanpa alasan yang jelas,10 tahun kemudian yakni di tahun 2009 layanan Geocities resmi dihentikan Yahoo. Padahal situs tersebut sudah memiliki anggota lebih dari 10 juta orang. Keputusan tersebut banyak disayangkan berbagai pihak. Layanan Geocities sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh Yahoo untuk memasang iklannya seperti yang dilakukan Google dengan layanan Blogger miliknya.
3. Mengakuisisi Tumblr
Setelah menutup Geocities, Yahoo kemudian mengakuisisi Tumblr pada tahun 2013 saat Marrisa Mayer menjabat sebagai CEO. Bersama Yahoo, Tumblr hadir dengan dua cirikhas, bisa digunakan untuk keperluan blog serta sebagai media sosial. Namun keputusan Yahoo mengakuisisi Tumblr dinilai sangat terlambat sekali. Sebab para webmaster sudah begitu familiar dengan platform Blogger dan WordPress. Selain itu Tumblr juga tidak memiliki kelebihan yang jelas dibandingkan dua platform tersebut.
Adapun peranan Tumblr sebagai jejaring sosial juga kalah populer dibandingkan dengan Facebook, Instagram, Twitter, dan lain sebagainya. Hal ini kemudian membuat Tumblr semakin dilupakan dan kebanyakan digunakan untuk keperluan sosial bookmart saja.
4. Tidak Memiliki Jejaring Sosial
Yahoo memang banyak mengakuisisi situs jejaring sosial seperti Flickr, Koprol, Delicious, Tumblr, dan lain sebagainya tetapi justru banyak mengalami kegagalan dan banyak situs yang kemudian ditutup. Selain itu, kepopularitasan berbagai jejaring sosial milik Yahoo juga kalah populer dibandingkan Facebook dan Twitter. Beberapa tahun yang lalu, Yahoo Massenger, merupakan salah satu jejaring sosial milik Yahoo yang sempat populer namun setelah adanya perangkat smartphone—layanan Yahoo Massenger justru dirasa ketinggalan zaman dan jarang digunakan hingga situs ini akhirnya ditutup. Sedangkan pihak kompetitor yakni Google memiliki jejaring sosial G+ dan Hangout yang terbilang cukup sukses.
*Baca juga: Motivasi? 8 CEO yang Bangkit Dari Kegagalan
Kesimpulannya
Yahoo sebenarnya berpotensi sukses jika saja mereka dapat berinovasi lebih dulu dibandingkan dengan para pesaing. Yahoo juga kerap melakukan hal yang tidak perlu, misalnya seperti mengakuisisi Tumblr yang dirasa sudah sangat terlambat. Keterlambatan inovasi membuat Yahoo semakin terpuruk, apalagi mereka tidak benar-benar mengembangkan layanan yang mereka miliki dan justru malah kebanyakan menutupnya.
Berbeda dengan Google yang memiiki berbagai inovasi dan terbilang sukses hingga sekarang. Google juga memanfaatkan penyedia layanan hosting gratis miliknya, yaitu Blogger untuk menampilkan iklan online. Mereka juga mempunyai sistem operasi sendiri yakni Android, dan pembelian aplikasinya juga harus melalui Google Market.
Google memiliki rencana matang dari setiap keputusan yang mereka buat, misalnya seperti mengakuisisi Blogger yang dinilai sangat tepat sekali. Tidak heran jikalau Google hingga sekarang dapat dengan mudahnya mengalahkan Yahoo.
*Baca juga: Gagal? 10 Perusahaan yang Pernah Mencoba Membeli Facebook
***
Perlu diketahui, Indoworx tidak hanya menyajikan informasi-informasi bermanfaat saja, tapi kami juga menyediakan keperluan hosting, domain, SSL, dan lain sebagainya yang tentunya akan sangat membantu untuk kinerja website anda. Jika anda berminat, maka bisa langsung buka di beranda website kami, yaitu Indoworx.com. Sekaligus jangan lupa untuk mengunjungi zonakuota.com untuk membeli pulsa dan kuota secara online.
-R.S.A-